Pondok Kecil

Hanya sebuah persinggahan yang selalu bersedia menampung saya saat suka dan duka. Hehe

(c) google
Sudah jelang tiga tahun saya duduk di bangku perkuliahan. Kalau dipikir-pikir, seharusnya untuk hal kecil saya sudah bisa melakukan diagnosa dengan baik, pemeriksaan yang baik, dan bahkan seharusnya juga sudah bisa memberikan terapi. Namun, saya tertegun saat seorang tutor menanyakan hal sederhana yang membuat wajah saya tertampar begitu keras. Cuma pertanyaan simple sebenarnya, namun tak bisa saya jawab.

Saat itu beliau menanyakan kemantapan kami dibidang farmakologi, yaitu pemahaman tentang obat. Beliau menanyakan "Obat apa yang sudah kalian kuasai secara keseluruhan?". Mendengar hal demikian, kami-khususnya saya-sontak mengernyitkan dahi. Maksud kakaknya apa? Dan, sepersekian detik kemudian mulai hening karena semuanya bingung. "Maksud saya, ada berapa jenis obat sederhana yang sudah kalian kuasai mulai dari jenis, dosis, sediaan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, dan farmakodinamiknya?", beliau menambahkan lagi keterangan karena kami hanya terpaku membisu. Namun, masih belum ada yang menjawab. Lalu beliau bertanya lagi, "Contoh obat yang paling sederhana dan sering digunakan misalnya Paracetamol, sudah taukan jenisnya?..", langsung kami jawab "antipiretik". "Ya, benar. Dan sudah taukah indikasi? kontra indikasi? sediannya apa saja? dimana obatnya bekerja, ..." dan bla bla panjang sekali pertanyaan kakak itu.

Saya hanya terdiam, berusaha memeras otak untuk menggali informasi yang ditanyakan tutor saya barusan. Sediaan paracetamol yang saya tau cuma tablet 500mg. Apakah ada yang lain? Efeknya antipiretik, bisa juga analgetik. Dan, kontra indikasinya saya tidak tau. Apalagi kalau ditanya bagaimana cara kerja dan lain-lain. Haduh, saya berasa tidak punya ilmu apa-apa. Ah, sungguh sangat minim sekali pengetahuan saya sebagai murid tahun tiga. Ditambah lagi dengan ejekan senior di saat saya chat "IPK 3 masa g tau hal begituan?". Nah lo, ini yang sangat menusuk banget.

Lalu dokter Fika, tutor saya tadi, menyarankan pada kami agar segera membuat sebuah buku kecil tentang obat-obatan yang umum digunakan. Beliau memotivasi saya dengan baik, dan saya akan melakukannya. Thanks kakak :)

Saat itu kami juga ditanya tentang standar kompetensi yang harus dikuasai, kapan harus merujuk, kapan pasien bisa dibalikkan lagi pada kita atau diserahkan sepenuhnya pada spesialis. Hmm, kalau yang satu ini saya dan teman-teman insyaAllah tau sedikit-sedikit. Namun, selama ini kami tak pernah berpatok belajar sesuatu sesuatu sesuai dengan batas kemampuan dokter umum. Terkadang dalam suatu penyakit, kami bahkan membahas penanganan yang bahkan sudah bukan kompetensi dokter umum lagi. Ya, kata kakaknya sangat bagus kalau kami juga mengetahui lebih jauh dan dalam. Tapi, tetap "jangan abaikan standar kompetensi".

Wah wah, sontak selesai tutorial, nyampe di kos langsung download standar kompetensi. Masih belum hafal sih arti tingkatan kemampuannya. Makanya, supaya inget terus, saya pajang di kamar.
Tingkat Kemampuan Dokter Umum
  • Tingkat I
    1. Kenali gejala, gambaran klinik.
    2. Tau bagaimana mendapatkan info lebih lanjut mengenai penyakit tersebut dan rujuk
    3. Tingkat satu ini OVERWIEW
  • Tingkat II
    1. Mampu mendiagnosis berdasar PF (Pemeriksaan Fisik) dan PP (Pemeriksaan Penunjuang, seperti : Pemeriksaan Laboratorium Sederhana, X-Ray, dll)
    2. Rujuk ke spesialis yang relevan
    3. Mampu tindak lanjuti sesudahnya
  • Tingkat III
    1. III A
      • Mampu mendiagnosis berdasar PF dan PP
      • Memberi terapi pendahuluan
      • Rujuk ( BUKAN GAWAT DARURAT)
    2. III B
      • Sama dengan III A
      • KASUS GAWAT DARURAT
  • Tingkat IV
    1. Mampu mendiagnosis dengan PF dan PP
    2. Mampu putuskan dan tangani sendiri hingga tuntas
Nah lo. Sekarang kan saya lagi Blok Respirasi, dan kemampuan awalnya ini banyak yang tingkat IV. Dan, inilah semangat saya untuk bangkit belajar, bukan hanya untuk 'lulus' dan dapat IPK 'baik', tapi saya harus BISA, PAHAM, MENGUASAI, ilmu-ilmu SESUAI STANDAR KOMPETENSI. Itu tekat saya. Dan terjawablah apa yang ditanya dokter Fika saat pertama kali kami berjumpa diruangan tutorial B5 tersebut. "Apa target kalian pada blok ini?"

Thanks to Allah for open my mind, thanks to dr. Fika for give me a spirit, n thanks for my lovely group-B10.
:)

 

0 Response to “Tingkat Kemampuan Dokter Umum”

Leave a Reply

Ngobrol Yuk :)